Sabtu, 23 Februari 2013

Supernatural


Supranatural : Sering di gunakan juga kata 'supernatural'. Dua kata itu menunjuk arti sama. Dari kata Latin 'super' dan 'natural', yang berarti di atas (luar) ambang kodrati "adikodrati', yang tidak melekat-serta pada kondisi kelahiran atau munculnya sesuatu. Yang perlu dicermati adalah bagaimana masyarakat luas mengartikan kata itu dalam pemakaiannya sehari-hari. Kesan saya, pengertian yang ada dalam masyrakat kita begitu 'kepyoh'.

Supranatural dan Preternatural:Kebanyakan orang di masyarakat luas dalam menggunakan kata 'supranatural' lebih dihubungkan dengan perkara-perkara lingkup 'preternatural' yang disangkut-pautkan dengan keadaan manusia sebelum jatuh dalam lingkup dosa .Preternatural sendiri dalam bahasa Indonesia berarti gaib,luar biasa,diluar kewajaran.

Ada kenyataan yang sepertinya 'tidak natural', tetapi 'natural' . Dengan demikian pengertian 'supranatural' yang lebih melingkup paham 'preternatural', berbeda dengan pengartian 'supranatural' yang mengisi benak para pakar teologi. Para teolog menggunakan kata 'supranatural' dalam arti 'karunia Allah bagi ciptaanNya untuk mengambil bagian dalam kehidupan seluk beluk Dirinya sendiri' Jadi pengertian 'supranatural' terbedakan dari pengertian 'natural' dan 'preternatural'. Kenyataan 'supranatural' tidak hanya membebaskan ciptaan dari keterbatasan kodratnya, tetapi juga mengangkatnya ke tingkatan hidup baru yang mengatasi kodrat. Perbedaannya dengan pengertian 'preternatural' rasanya dapat dilihat pada contoh berikut. Misalnya, kodrat manusia itu mampu bekerja dalam keterbatasan waktu dan memerlukan tidur untuk mampu bekerja terus. Lha, ada manusia yang ternyata mampu bekerja setahun penuh tanpa tidur. Kemampuan seperti ini disebut 'preternatural'. Kinerjanya masih dalam lingkup kodrat bekerja dan keperluan tidur. Dalam suatu pandangan teologi kenyataan preternatural itu diangankan bagaimana ? Kondisi 'preternatural' dilukiskan dalam empat situasi : bebas dari kebodohan, bebas dari hawa nafsu, bebas dari penderitaan dan bebas dari kematian sampai saatnya tiba. Itulah keadaan manusia 'preternatural' sebelum jatuh dalam lingkup dosa.Juga manusia setelah jatuh ke dalam dosa berkodrat lemah, ' badan, jiwa, pengertian dan kehendak'. Demikian lukisan tentang 'natural' dan 'preternatural'. Lain halnya dengan lukisan 'supranatural'. Misalnya saja, kalau ada pohon pisang berubah menjadi manusia. Ini adalah peristiwa berkekuatan 'supranatural'. Kinerjanya lepas sama sekali dari kodratnya 'natural' pohon pisang

0 komentar:

Posting Komentar